Romantika Yes
Or No
Beberapa
minggu yang lalu, saya sempat melihat sebuah film yang sangat menarik untuk
dinikmati, mengandung banyak informsi seputar kisah cinta remaja di Thailand.
Film tersebut tergolong film dewasa, untuk itu film ini tidak tayang di layar
bioskop indonesia. Aku sendiri melihat film berjudul Yes Or No bersama
sahabatku melalui situs ternama Youtube.
Yes or No
merupakan sebuah judul film Thailand yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia berarti Ya atau Tidak. Film ini dimulai dengan menceritakan seorang
cewek cantik bernama Pie yang baru pindah dan mengharuskan ia tinggal di asrama
putri. Hal itu merupakan salah satu peraturan yang dibuat sekolah untuk setiap
siswanya. Kebetulan Pie mendapatkan kamar dengan seorang cewek bernama Kim,
seorang cewek yang berpenampilan mirip seorang laki-laki. Jika di Indonesia
kita mengenalnya dengan sebutan cewek tomboi, tetapi di Thailand disebut “Tom”
yang memiliki arti kurang lebih sama dengan cewek tomboi atau seorang perempuan
yang bergaya seperti lakil-laki. Pertama kali melihat Kim berada di kamarnya,
jelas sekali Pie sangat kaget terlebih lagi melihat penampilan Kim yang mirip
laki-laki dan memeluknya secara tiba-tiba karena insiden kecoa. Pie sendiri
pada waktu itu hanya mengenakan handuk karena ia baru saja selesai mandi.
“hei,
apa-apaan kamu, beraninya memelukku,” kata Pie dengan nada kesal
“maaf,
tadi ada kecoa, aku sangat takut.” Jawab Kim
“hahaha,
orang sepertimu takut kecoa? Tidak masuk akal,” ledek Pie.
Ketika
melihat Kim dan menilai kepribadiaannya, Pie langsung berasumsi dia “Tom”
meskipun Kim sendiri bersikeras menjelaskan jika dia adalah seorang cewek
tulen. Tetapi Pie tidak pernah menganggap Kim sebagai seorang cewek karena dari
tingkah laku, penampilan, dan gaya bicaranya sudah sangat mirip cowok.
Setiap
hari mereka bertingkah seperti kucing dan tikus, tidak pernah berdamai, selalu
saja ada hal sepele yang dipermasalahkan. Sampai suatu ketika kedekatan mereka
diawali saat Kim berinisiatif memasakkan makanan untuk Pie. Awalnya Pie tidak
mau dan enggan untuk mencoba, namun setelah dimakan, ternyata rasa masakan Kim
sangat enak dan Pie menyukainya. Mereka mulai saling mengobrol banyak hingga
hobi masing-masing, mereka terlibat dalam percakapan yang sangat menyenangkan.
Pie pada awalnya tidak menyukai “Tom” dan hanya menganggapnya sebagai seorang
teman. Namun kedekatannya dengan Kim,
semakin hari membuat Pie jatuh cinta, cinta yang terlarang.
Kim
sesungguhnya memendam rasa untuk Pie, dan cemburu sewaktu Pie dijemput pria
bernama P’van, yang berteman dengan Pie sejak kecil. Pie sendiri meskipun
mengaku benci dengan Kim nyatanya juga menunjukkan gelagat cemburu saat Kim
didekati Jane yang dari awal sudah menyukai Kim.
Suatu
hari Kim mengirim sebuah memo untuk Pie, yang berisi penggalan kalimat untuk mengajak
Pie keluar makan malam.
“Pie,
aku tunggu kamu di taman, malam ini pukul 7, Yes or No?”
Begitulah
isi memo yang dikirim Kim untuk Pie. Tentu saja Pie senang mendapat surat itu,
dan langsung membalasnya dengan kata YES. Akhirnya mereka bertemu malam itu.
Tanpa
sadar Kim dan Pie memendam perasaan yang sama, yaitu perasaan cinta terlarang
sesama cewek. Suatu hari mereka saling
mengungkapkan perasaannya. Kisah cinta
mereka berjalan tidak seperti pasangan pada umumnya, karena seharusnya seorang
wanita mencintai seoran laki-laki. Tentunya banyak sekali yang menentang
hubungan mereka. Termasuk Ibu Pie yang merasa tidak nyaman dengan hubungan
anaknya.
Seiring
berjalannya waktu Ibu Pie dapat menerima hubungan percintaan sesama jenis yang
dijalani anaknya. Tentu saja, di Thailand memang banyak sekali pasagan sesama
jenis. Bahkan hubungan sesama jenis di legalkan dan dianggap biasa, namun tidak
mendapat perlindungan hukum yang sama seperti pasangan berbeda jenis.
Dari
film tersebut dapat dilihat jika budaya percintaan di Thailand berbeda jauh
dengan budaya percintaan di Indonesia.
Jika seorang wanita berpenampilan seperti layaknya pria, dianggap sangat
biasa. Hubungan percintaan sesama jenis juga dianggap wajar oleh masyarakat
Thailand. Berbeda jika hal tersebut
terjadi di Indonesia, pasti sudah mendapat tentangan keras, ejekan, dan makian.
Tidak
ada yang disalahkan dalam hal ini, terkadang cinta memang dapat mebutakan
segalanya, menjadikn yang salah menjadi benar atau sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar